Apakah
suatu perusahaan memilih praktek SDM-nya dengan hati-hati atau agak ceroboh
praktek seperti ini dapat memiliki pengaruh yang kuat atas perilaku. Apabila
digunakan dengan bijaksana, yaitu secara sistematis berhubungan dengan
kebutuhan konsumen karyawan, dan strategi bisnis perusahaan praktek ini dapat
mengubah kinerja perusahaan buruk menjadi perusahaan yang berkinerja tinggi.
Apabila digunakan dengan system bijaksana, dapat menciptakan kekacauan. Sears,
contohnya, menemukan bahwa system kompensasi yang diberlakukan secara tidak
sengaja merangsang karyawan untuk melanggar hukum.
Manajer harus bisa menahan diri untuk tidak mencontek
praktek terbaik tanpa mempelajari lebih jauh konteksnya. Tanpa pengetahuan ini,
lebih baik kita menghindari perubahan. Bahkan jika sesuatu keputusan telah
dibuat, mengubah praktek SDM sangatlah memakan waktu. Jadi, mengubah praktek
membutuhkan kesabaran dan kepercayaan diri bahwa hal tersebut akan berhasil.
Dukungan manajemen puncak dibutuhkan di sini untuk mencegah organisasi kembali
ke praktek semula. Inilah sebabnya mengapa praktek SDM dapat digunakan untuk
mendapatkan dan memelihara keunggulan kompetitf.
Tanggung Jawab Manajer Lini Maupun
Profesional SDM
Dalam bisnis kecil, pemilik harus memiliki
pakar SDM karena ia akan mengembangkan perusahaan dari bawah. Kenyataan ini
dicerminkan dengan jelas dalam beraneka majalah popular yang ditargetkan untuk
pemilik bisnis kecil.
Buku ini
memperlakukan pengelolaan SDM sebagai tanggung jawab yang dibebankan pada tiap
orang perusahaan tersebut karyawan lini dan professional SDM yang tergabung dalam
departemen SDM dan eksekutif serta karyawan baru. Konsisten dengan model
penanggung resiko dalam peraga 1.1, kemitraan ini dapat diperluas menjadi kerja
sama SDM dengan manajer perusahaan pemasok, dengan konsumen, dan bahkan dengan
anggota organisasi lainya. Namun, sebagian besarnya, dalam basis harian, manajer lini mereka yang
mengakui pentingnya tanggung jawab ini bekerja sama dengan professional SDM
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus seperti akan dijelaskan
secara lebih ekstensif.
Kemitraan antara
manajer lini dan professional SDM merupakan situasi ideal, namun hal ini tidak
terjadi di semua perusahaan. Dalam suatu penilitian yang diterbitkan oleh IBM
dan Towers Perrin. Manajer SDM dan CEO menunjukan bahwa lebih banyak kemitraan
dibutuhkan pada tahun 2000. Peraga 1.7 menunjukan pergeseran tanggung jawab SDM
pada manajer lini.
Referensi :
Randall S. Schuler dan Susan E.Jackson .
2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad Ke-21 . Jakarta: ERLANGGA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar