Kamis, 23 Februari 2017

CONTOH PAPER MENGENAI PERANAN KEPEMIMPINAN

PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI SISTEM LEASING PT SUZUKI FINANCE


Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari orang lain. Dalam interaksi antar individu dapat bagi menjadi interaksi individu dengan individu dan individu dengan kelompok. Interaksi individu dengan kelompok dapat disatukan dalam suatu eadah sistem yang bernama organisasi. Menurut Stephen P. Roobins (1996) bahwa ”Organisasi adalah suatu unit (satuan) sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau  serangkaian tujuan bersama”. Organisasi mempunyai susunan heirarki kepuengurusan yang jelas dari pemimpin sampai dengan anggota.


Dewasa ini banyak pemimpin yang memimpin suatu organisasi akan tetapi tidak mempunyai sifat kepemimpinan. Kondisi ini membuat kesenjangan dan pengaburan terhadap makna arti kepemimpinan seorang pemimpin sehingga tugas seorang pemimpin menjadi dipertanyakan dan diragukan keabsahannya. Kondisi tersebut menyebabkan seorang pemimpin hanyalah dijadikan sebuah simbol kekuasaan dan hanya stuktural saja tidak dapat dijadikan sebagai tuntunan serta panutan seperti yang diharapakan sebagai seorang pemimpin. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

1. PENDAHULUAN

Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki Finance Indonesia (Suzuki Finance) telah hadir untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam memiliki sepeda motor SUZUKI. Pada bulan Oktober tahun 2011 Suzuki Finance menyediakan layanan pembiayaan mobil Suzuki dan mulai bulan September 2012 Suzuki Finance menyediakan produk pembiayaan Syariah untuk sepeda motor Suzuki. Berkantor pusat di kawasan bisnis Jl. HR. Rasuna Said Kuningan- Jakarta, Suzuki Finance merupakan perusahaan hasil kerjasama dari dua perusahaan kelas dunia Itochu Corporation dan Suzuki Motor Corporation Jepang. 

Sinergi kedua perusahaan multinasional tersebut didukung oleh jajaran manajemen yang profesional menjadikan Suzuki Finance Indonesia perusahaan yang dapat dihandalkan dan dibanggakan. Terbukti dengan Suzuki Finance mendapatkan perhargaan Infobank Multifinance Award 2009 sebagai Perusahaan Pembiayaan beraset 1 triliun ke atas dengan kinerja keuangan 2008 Sangat Bagus. Dan pada awal tahun 2010 mendapat penghargaan International Good Company Award kategori Best Finance & Service Excellent of The year dari International Achievement Foundation.

Saat ini Suzuki Finance telah mempunyai lebih dari 80 kantor cabang yang tersebar di seluruh nusantara dan didukung lebih dari 4.000 profesional berpengalaman.Untuk memberikan pelayanan yang cepat dan prima, Suzuki Finance dan menggunakan sistem teknologi informasi yang realtime-online di seluruh cabang dengan kemudahan akses pembayaran angsuran melalui kantor cabang, jaringan atm dan kantor pos online.Demi kepuasan konsumen, Suzuki Finance menyediakan akses Customer Hotline bagi para pelanggan untuk menyampaikan keluhan dan informasi melalui email dan sms. Bagi yang ingin kredit motor dan mobil Suzuki, Suzuki Finance adalah pilihan yang tepat dan terbaik.

2. PERANAN KEPEMIMPINAN

Dalam kerangka manajemen, kepemimpinan merupakan sub sistem dari pada manajemen. Karena mengingat peranan vital seorang pemimpin dalam menggerakan bawahan, maka timbul pemikiran di antara para ahli untuk bisa jauh lebih mengungkapakan peranan apa saja yang menjadi beban dan tanggung jawab pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya. Pengertian peran itu sendiri adalah adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin.

3. KONSEP PERANAN KEPEMIMPINAN

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain:

A.Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan.
B.  Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang.
C.  Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi
D. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan
E. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.

Peranan atau fungsi kepemimpinan berkaitan dengan tugas pokok seorang pemimpin. Tugas pokok seorang pemimpin seperti diakui oleh banyak ahli adalah menggerakkan sumber-sumber. Sumber-sumber yang dimaksud adalah man, money, material, machine,  methode, and market atau service. Ke-6 M ini hanya dapat digerkkan secara baik bila seorang pemimpin melaksanakan fungsi-fungsi sbb;

A. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri sebagai penanggung jawab tercapainya sasaran-sasaran (goals) atau tujuan-tujuan (objectives) organisasi. Perencenaan sering disebut kebijaksanaan, atau pendahuluan dari tindakan penyelenggarakan (planning is a prequisite to action).

B. Fungsi Memandang kedepan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang kedepan berarti akan mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala kemungkinan.

C. Fungsi Pengembangan Loyalitas
Pengembang kesetiaan tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rendah dan mencegah dalam organisasi.

D. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana.

E. Fungsi Mengambil Keputusan
Fungsi ini, merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu, banyak pemimpinyang tidak berani mengambil keputusan.

F. Fungsi Memberi Hadiah
Pemimpin hatus dapat memberikan semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugrah berupa ganjara, hadiah, pujian, atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah, sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.

4. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki olehindividu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologisosiologi, dan lain-lain.
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaanya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
Manajemen  sumber daya manusia pada dasarnya bisa diartikann sebagai proses atau kegiatan mengelola sumber daya manusia secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan bersama pada sebuah organisasi.fokus utama Manajemen Sumber Daya Manusia ini adalah memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi .kunci untuk meningkatkan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas,pelayanan,dan kualitas.

5. LEASING

Leasing menurut Prof.R.Subekti, S.H. di dalam bukunya `Aneka Perjanjian` Adalah tidaklain dari pada perjanjian sewa – menyewa yang telah berkembang di kalangan para pengusaha, dimana ”lessor” menyewakan suatu perangkat alat perusahaan (mesin – mesin) termasuk servis, pemeliharaan dan lain – lain kepada ”lessee” untuk suatu jangka waktu tertentu. Pengertian lessor adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha leasing dengan menyediakan berbagai macam barang modal, sedangkan lesseeadalahnasabah yang menginginkan barang modal tersebut.

Leasing pada awalnya berasal dari bahasa Inggris “to lease” yang berarti menyewakan. Namun leasing mempunyai persyaratan tertentu, sehingga tidak bisa disamakan dengan sewa-menyewa biasa. Leasing atau yang lebih sering disebut dengan sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih (opsi) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.

Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK. 01/1991 tertanggal 21 Nopember 1991 tentang kegiatan lessing atau sewa guna usaha. Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara leasing dengan hak opsi (FinanceLease) maupun leasing tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh lesseselama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Yang dimaksud Finance Lease adalah kegiatan leasing di mana lesse pada akhir kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek leasing berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sedangkan, yang dimaksud dengan operating lease adalah kegitan leasing dengan lesse pada akhir kontrak tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek leasing.

6. PIHAK YANG TERLIBAT LEASING

Setiap transaksi leasing sekurang-kurangnya melibatkan 4 pihak yang berkepentingan, yaitu : lessor, lessee, supplier dan bank atau kreditor.

A. Lessor
Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk barang modal. Lessor dalam financial lease bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang modal dengan mendapatkan keuntungan. Sedangkan dalam operating leaselessor bertujuan mendapatkan keuntungan dari penyediaan barang serta pemberian jasa-jasa yang berkenaan dengan pemeliharaan serta pengoperasian barang modal tersebut.

B. Lesse
Lessee adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessorLessee dalam financial lease bertujuan mendapatkan pembiayaan berupa barang atau peralatan dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala. Pada akhir kontrak, lessee memiliki hak opsi atas barang tersebut. Maksudnya, pihak lessee memiliki hak untuk membeli barang yang di-lease dengan harga berdasarkan nilai sisa. Dalam operating leaselessee dapat memenuhi kebutuhan peralatannya di samping tenaga operator dan perawatan alat tersebut tanpa risiko bagi lessee terhadap kerusakan.

C. Supplier
Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor. Dalam mekanisme financial leasesupplier langsung menyerahkan barang kepada lessee tanpa melalui pihak lessor sebagai pihak yang memberikan pembiayaan. Sebaliknya, dalam operating leasesupplier menjual barangnya langsung kepada lessor dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, yaitu secara tunai atau berkala.

D. Bank
Dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank atau kreditor tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun pihak bank memegang peranaan dalam hal penyediaan dana kepada lessor terutama dalam mekanisme leverage lease di mana sumber dan pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank. Pihak supplier dalam hal ini tidak tertutup kemungkinan menerima kredit dari bank. Untuk memperoleh barang-barang yang nantinya akan dijual sebagai objek leasing kepada lessee atau lessor.

7. METODE PENELITIAN DESKRIPTIF

Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki Finance Indonesia (Suzuki Finance) telah hadir untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam memiliki sepeda motor SUZUKI. Pada bulan Oktober tahun 2011 Suzuki Finance menyediakan layanan pembiayaan mobil Suzuki dan mulai bulan September 2012 Suzuki Finance menyediakan produk pembiayaan Syariah untuk sepeda motor Suzuki. Berkantor pusat di kawasan bisnis Jl. HR. Rasuna Said Kuningan- Jakarta, Suzuki Finance merupakan perusahaan hasil kerjasama dari dua perusahaan kelas dunia Itochu Corporation dan Suzuki Motor Corporation Jepang. 

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi model-model apa saja dari peranan kepemimpinan yang berpengaruh terhadap peningkatan manajemen sumber daya manusia pada sistem leasing di PT SUZUKI FINANCE dalam hal ini efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model kepemimpinan berikut:

A. Model kontinuum Otokratik-Demokratik
Gaya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan. Contoh: dalam hal pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergaya demokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri kepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik disertai perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan kebutuhan bawahan.

B. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan”
Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan. Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila: * Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik; * Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi; * Posisi kewenangan pemimpin tergolong kuat.

C. Model Situasional
Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah
Memberitahukan;
Menjual;
Mengajak bawahan berperan serta;
Melakukan pendelegasian.

D. Model ” Jalan- Tujuan ”
Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.

E. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :
Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus diselesaikan oleh bawahannya. Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.

Dari metode penelitian diatas yang meliputi berbagai model-model kepemimpinan disimpulkan bahwa setiap model-model kepemimpinan memiliki peranananya masing-masing dalam berbagai sudut pandang permasalahan yang ada di manajemen sumber daya manusia.
Sehingga tidak dapat bisa dipungkiri lagi bahwa peranan kepemimpinan sangat vital dalam proses peningkatan produktivitas sumber daya manusia yang berdampak langsung terhadap efektivitas dan efesiensi di sistem leasing PT SUZUKI FINANCE.


8. KESIMPULAN

Fungsi atau Peranan Kepemimpinan adalah sejumlah tugas-tugas yang perlu dilakukan oleh setiap pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi atau kelompok. Pemimpin dan manajer atau leader dan manager pada hakekatnya mempunyai arti sama-sama berfungsi memimpin akan tetapi berbeda dalam hal organisasi yang ditangani. Manager adalah orang yang biasa memikirkan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi yang dibatasi oleh aturan-aturan tata krama birokrasi, sedangkan pemimpin tidak harus dibatasi diikat terjadinya didalam suatu organisasi tertentu, melainkan bisa merembes atau melampaui jalur struktur.

9. DAFTAR PUSATKA

1. Mappaenre, A. 2004. Kepemimpinan (leadership). Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran FEIS-UNM, Makassar
2.    Yani M, .2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media.
3.    Irmayanto. 2001. Bank Dan Lembaga Keuangan. Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta
4.    Subagyo. 2002. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya Edisi Ke-2. Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar