Ilmu
pengetahuan merupakan rangkaian kata yang sangat berbeda namun memiliki
kaitanyang sangat kuat. Ilmu dan pengetahuan memang terkadang sulit dibedakan
oleh sebagian orangkarena memiliki makna yang berkaitan dan sangat berhubungan
erat. Membicarakan masalahilmu pengetahuan dan definisinya memang sebenarnya
tidak semudah yang diperkirakan.Adanya berbagai definisi tentang ilmu
pengetahuan ternyata belum dapat menolong untukmemahami hakikat ilmu
pengetahuan itu.
Di dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu merupakan
pengetahuan tentang suatu bidangyang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan untukmenerangkan gejala-gejala tertentu.
Mulyadhi Kartanegara mengatakan ilmu adalah anyorganized knowledge. Ilmu dan
sains menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-19,tetapi setelah itu
sains lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan
ilmumelampauinya pada bidang-bidang non fisik, seperti metafisika.
Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaanterhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan melalui panca indera manusia, yakni inderapenglihatan, pendengaran, penciuman, raba, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan ataukognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasaripengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku ynag tidak didasari oleh pengetahuan.Pengetahuan seorang remaja di peroleh dari pengalaman yang berasal dari berbagi mediamasa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, orang tua, internet, mediaposter, teman dekat, dan sebagainya (Notoatmojo, 2003).
Pengetahuan merupakan proses kognitif dari seseorang atau individu untuk memberi artiterhadap lingkungan, sehingga masing-masing individu akan memberi arti sendiri-sendiriterhadap stimuli yang diterimanya meskipun stimuli itu sama. Pengetahuan mempunyaiaspek pokok untuk mengubah perilaku seseorang yang disengaja (Nurhidayati, 2005).
Tujuan Ilmu Pengetahuan
1. Secara Praktis
Oleh karena ilmu pengetahuan merupakan suatu aktifitas kognitif yang harus mematuhi berbagi kaidah pemikiran yang logis, maka metode ilmiah juga berkaitan sangat erat dengan logika. Dengan demikian, prosedur-prosedur yang tergolong metode logis termasuk dalam pula ruang lingkup metode ilmiah. Ini misalnya ialah deduksi, abstraksi, penalaran analogis, dan analisis analogis.
Selanjutnya, metode ilmiah meliputi suatu rangkaian langkah yang tertib. Dalam kepustakaan metodologi ilmu tidak ada jesatuan pendapat mengenai jumlah, bentuk, dan urutan langkah yang pasti. Penertian metode tidaj sama pula dengan tehnik. Metode ilmiah adalah berbagai prosedur yang mewujudkan pola-pola dan taat langkah dalam pelaksanaan sesuatu penelitian ilmiah. Pola dan taat langkah dalam pelaksanaan suatu penelitian ilmiah. Pola dan taat langkah procedural itu dilaksanaan dengan cara-cara operasional dan tehnis yang lebih rinci. Cara-cara itulah yang mewujudkan tehnik. Jadi, tehnik adalah sesuatu cara operasional tehnis yang sering sekali bercorak rutin, mekanis, atau spesialistis untuk memperoleh dan menangani data dalam penelitian. Misalnya suatu penelitian terhadap gejala-gejala kemasyarakatan dapat mempergunakan metode survey.
Bebagai tehnik yang dilaksanakan pada metode itu antara laim tehnik lapangan (field work), pemeriksaan setempat (investigation), saftar pertanyaan (question naire), dan wawancara (interview). Dalam keilmuwan seprti fisika dan kimia, penelitian terhadap suatu materi dapat menggunakan metode pengukuran, sedang tehnik-tehniknya misalnya ialah tehnik pemasaran atau tehnik tekanan. Berbagai tehnik penelitian itu biasanya memakai pula bantuan macam-macam peralatan (alat-alat peneliitian) seperti terdapat dalam laboratorium.
Demikianlah dalam berbagai bacaan studi ilmu dan filasafat ilmu pengertian ilmu kini oleh sebagian ilmuwan dan filsuf diartikan sebagai metode penyelidikan (method of inquiry).
2. Secara Teoritis
Pada dasarnya ilmu adlah sebuah proses yang bersifat rasional dan kognitif, juga bercorak teleologis, yakni mengarah pada tujuan tertentu karena para ilmuwan dalam melakukan aktifitas ilmiah mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Ilmu melayani suatu tujuan tertentu yang diinginkan oleh setiap ilmuwan. Dengan demikian, ilmu adalah aktivitasa manusiawi yang bertujuan. Tujuan ilmu itu dapay bermacam-macam sesuai apa yang diharapkan oleh masinh-masing ilmuwan.
Referensi : The Liaang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar