Kamis, 23 Februari 2017

PENGERTIAN & UNSUR KEBUDAYAAN

Culture berasal dari bahasa Latin, yaitu cultura (kata kerjanya colo, colere). Arti kultur adalah memelihara, mengerjakan, atau mengolah. Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan mengolah atau mengerjakan sebagai arti kultur adalah mengolah tanah atau bertani. Atas dasar arti yang dikandungnya, kebudayaan kemudian dimaknai sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Sultan Takdir Alisyahbana menjelaskan beberapa pengertian kebudayaan sebagai berikut: (a) kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda-beda seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat-istiadat, dan segala kecakapan yang diperoleh manusia sebagai angora masyarakat; (b) kebudayaan adalah warisan social atau tradisi; (c) kebudayaan adalah cara, aturan, dan jalan hidup manusia; (d) kebudayaan adalah penyesuaian manusia terhadap alam sekitarnya dan cara-cara menyelesaikan persoalan; (e) kebudayaan adalah hasil perbuatan atau kecerdasan manusia; dan (f) kebudayaan adalah hasil pergaulan atau perkumpulan manusia.

Parsudi Suparlan menjelaskan bahwa kebudyaan adalah serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dimiliki manusia, dan yang digunakanya secara selektif dalam menghadapi lingkunganya sebagaimana terwujud dalam tingkah laku dan tindakan-tindakanya.

Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menjelaskan bawa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat digunakan untuk keperluan masyarakat.

Rasa yang meliputi jiwa manusa, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sasial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah. Kemasyarakatan dalam arti luas. Agama, ideologi, kebatian, dan kesenian yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat, termasuk di dalamnya. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Cipta bisa berbentuk teori murni dan bisa juga telah disusun sehingga dapat langsung diamalkan oleh masyarakat. Rasa dan cinta dinamakan pula kebudayaan rohaniah (spiritual atau immaterial culture). Semua karya, rasa, dan cipta, dikuasai oleh karsa orang-orang yang menentukan kegunaanya agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar atau seluruh masyarakat.

Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa manusia sebenarnya mamepunyai dua segi atau sisi kehidupan: sisi material dan sisi spiritual. Sisi material mengandung karya, yaitu kemampuan manusia untuk menghasilkan kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, hukum, serta rasa yang menghasilakn keindahan. Manusia berusaha mendapatkan ilmu pengetahuan melalui logika, menyerasikan perilaku terhadap kaidah melalu etika, dan mendapatkan keindahan melalui estetika. Semua ini merupakan kebudayaan yang menurut Soerjono Soekanto dapat dijadikan sebagai patokan analisis.

Para ilmuwan memilki pendapat sendiri-sendiri dalam menjelaskan dan mendefinisikan kebudayaan. Oleh karena itu, ilmuwan berikutnya seringkali dibingungkan oleh pengertia-pengertian kebudayaan yang disusun oleh para ilmuwan sebelumnya. Melville J.  Herkovits menginformasikan sebagai berukut:

“Definitions of culture are numerous. Kroeber and kluckhohn, reviewing hese definitions and the coceptions of culture associated with them, list over one hundred and sixty different formal delimitations of the term… One of the best early definitions was given by E.B Taylor, who described culture as “that complex whole which includes knowledge, belifef, art, morals, law, custim, and any othe capabilities and habits acquired by man as a member of society.

Terjeman penjelasan tersebut adalah: “pengertion budaya sangat banyak. Kroeber dan Kluckhohn menginventarisir  pengertian-pengertain dan konsepsi-konsepsi kebudayaan. Hasilnya menunjukan bahwa pengertian kebudyaan lebih 160 (seratus enam puluh) defenisi yang bebeda-beda…salah satu definsi kebudayaan terbaik dibuat oleh E.B. Taylor yang menjelaskan bahwa kebudayaan adalah “keseluruhan yang rumit yang mencakup pengetahuan, iman (kepercayaan), seni, moral, hukum adat atau kebiasaan, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.”

Definisi kebudayaan yang diajukan oleh E.B. Taylor dianggap sebagai salah satu definisi yang terbaik karena Edward B. Taylor (antropolog Inggris) adalah ilmuwan pertama yang mendefinisikan kebudayaan secara eksplisit pada tahun 1871.

Referensi : 
DR. H. Jaih Mubarok, M. Ag., Sejarah Peradaban Islam,Cetakan 1-8,  Pustaka Bani Quraisy,  Bandung,  2004



Tidak ada komentar:

Posting Komentar